Monday, March 31, 2008

Pesta Bebek di BeCak Topa, Jakarta




Setelah 4 tahunan bergabung dengan milis Jalansutra, baru kali inilah bisa ikutan acara yang dibuat oleh Jalansutra, setelah dapat konfirmasi dari kang Irvan anak-anak biasanya juga ada yang ikutan, jadi bisa bawa kedua anak saya yang memang hobby bebek dan ternyata memang di sana banyak anak-anak. Pesta Bebek ini diadakan Sabtu, 29 Maret 2008, di rumah makan Bebek Edan Cak Topa (Becak Topa) berbarengan dengan terbitnya serial kedua buku kuliner Jalansutra yang juga berjudul “Pesta Bebek” dan otomatis para peserta menjadi yang pertama memiliki buku tersebut sebelum dijual di toko buku. Becak Topa berada di hanggar futsal IBM, Hanggar Teras, di daerah Pancoran menyediakan berbagai menu bebek mulai dari bebek goreng, bebek bakar, hingga nasi goreng bebek, soto bebek, dll.

Pada acara ini setiap peserta mendapat satu porsi nasi bebek bakar serta sebotol air mineral. Bebek bakar muncul bersama nasi yang disiram kaldu/minyak bebek serta srundeng, sambal dan lalapan di atas piring anyaman yang dialasin daun pisang. Ada lagi tambahan satu cobek kecil “sambal setan merah” yang terbukti jauh lebih enak dan pedas dari sambal yang datang sepaket bersama nasi. Bebek bakarnya memang enak dan empuk, lebih enak dari bebek bakar yang selama ini pernah saya coba, tapi dada yang menjadi bagianku kulitnya masih tebal banget jadinya gak kemakan deh. Alhasil sampai detik ini saya masih belum bisa jatuh cinta dengan yang namanya bebek bakar seperti saya jatuh cinta dengan bebek goreng. Penasaran, kami pesan tambahan sepotong paha goreng dan terbuktilah cinta saya dengan bebek goreng, dimana sepotong paha bebek goreng yang kering tapi dagingnya empuk lenyap dalam sekejap beserta kulitnya masuk ke dalam perut.

Cak Topa ternyata menyiapkan menu baru yang belum dilaunching, yaitu bebek cabe hijau. Beruntunglah peserta pesta bebek bisa mencicipin menu tersebut karena cak Topa menyiapkan sepiring besar menu tersebut untuk dicicipin rame-rame oleh peserta yang berminat. Bebek goreng yang disiram sambal cabe hijau jadi makin nikmat dan sambal hijau juga lebih enak dibanding sambal setan merah meskipun kalah pedasnya. Menurut saya menu inilah yang patut jadi juara di becak Topa hari itu, mudah-mudahan segera dijual untuk umum.

Salah satu yang kurang di becak Topa adalah ruangannya yang cukup panas, meski 2 kipas angin raksasa sedang berputar-putar. Hasna, anak saya yang kecil (3 thn), sampai beberapa kali minta gendong ke dekat kipas yang sedang berputar, capek deh.

Hari itu peserta pesta bebek juga mendapat bonus lumpia yang dibawa oleh salah satu anggota JS. Lumpia yang enak sekali apalagi kalau dibandingkan harganya yang sangat murah, menurut bisikan om Rusli (yg bawa lumpia) hanya Rp 2000,- kalau beli langsung ke pembuatnya di daerah Gunung Sahari, Jakarta. Kita juga bisa lihat beberapa koleksi kecap milik anggota JS yang dikumpulkan dari seluruh penjuru nusantara.

Bonus lainnya setiap peserta pesta bebek juga mendapat oleh-oleh 1 cup sambal khas Bali, kalau gak salah buatan salah satu penulis buku kuliner JS, kami total dapat 3 cup. Saya bilang oleh-oleh karena pas makan bebek cak Topa lupa membuka ini sambal. Akhirnya sesampainya di rumah malam hari, maklum sampai sore masih berputar-putar belanja dan cari makanan lain, saking penasarannya saya buka 1 cup sambal trus kita buka plastik yang berisi irisan cabe berminyak dan plastik lain yang berisi bawang merah dan putih goreng, trus diaduk-aduk biar campur, dicolek sedikit..mantabs. Ambil sepiring nasi hangat, tuangkan beberapa sendok sambal dan segenggam krupuk udang kecil, makan dengan tangan, wow sedap sekali, gurih, asin dan pedasnya pas banget, diselingi dengan kriuk-kriuk krupuk udang malam itu jadi semakin renyah dan hangat. Kalau boleh saya bilang sambal inilah juara sejati hari itu. Besok paginya 1 cup dibuka lagi untuk menemani sarapan. Repotnya sekarang jadi ketagihan nih, dimana ya kalau mau beli sambal seperti itu, karena rekan JS pembuatnya kebetulan gak jualan? Atau bisa bagi resepnya barangkali istri saya bisa membuatnya?

Sekarang kita tengok buku kuliner “Pesta Bebek”, yang menampilkan 28 RM/warung pilihan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogya, Solo dan Surabaya. Ternyata dari 28 tersebut baru 5 yang pernah saya nikmati itupun semuanya di luar Jakarta, 2 di Solo dan 3 di Surabaya, sedangkan yang di Jakarta baru saat pesta bebek itulah mencicipi salah satunya, ya Becak Topa ini. Wah harus kejar score nih, terutama yang Jakarta biar totalnya minimal harus tembus angka 10 (gak mungkin bisa semua sih, karena sebagian kebetulan menyajikan menu non halal), baru bisa dibilang pecinta bebek sejati hehe. Yang paling penasaran bagi saya adalah Nasi Bebek Azis di Plumpang, secara genre bebek ini sama dengan Bebek Ella langganan saya di Bekasi, jadi perlu segera ditandingkan langsung…kwek kwek kwek.

Terakhir, pesta bebek ini sungguh menjadi hari yang sangat mengesankan bagi saya sekeluarga, makan enak dan nambah saudara dari keluarga JS. Apalagi kebagian door prize hanya karena ada foto bebek (Pondok Suryo dan Ella) tersimpan di HP butut saya. Bulan depan dimana lagi ya? Mudah-mudahan bisa kumpul dan makan bareng lagi dengan keluarga JS. Amiin.


Warung Bebek Edan Cak Topa
Hanggar IBM Futsal, Hanggar Teras, Jl. Gatot Subroto Kav. 72 JakSel
Telp. 081519386981
http://www.bebekedancaktopa.wordpress.com

8 comments:

Julia Julia said...


ini emank topp bgt !

*hihihi.. salam kenal mas.

Benny Chandra said...

Buset dah gayanya.... sangaaaarrrrr :))

Didit Krisdhianta said...

iya top banget, denger-denger akan dibuka pesanan di jalansutra...entar pesan sekilo ah :)

Didit Krisdhianta said...

mungkin dulunya preman surabaya kali...hahaha
maaf ya cak Topa, becanda nih

Hermaini Permata said...

setuju!!!... becak topa emang Top Markotop deh... untunglah kantor saya di pancoran jadi bisa sering mampir sesering saya pengen..hehehehe...

salam kenal mas,

Diana Setiadi said...

Huaaaaaaaa....pengeeeeeeeennnnnn........

Didit Krisdhianta said...

wah, asyik tuh kalo kantor deket cak topa
salam kenal juga..

Didit Krisdhianta said...

makanya cepetan mudik, nanti mampir cak topa...eh di solo lebih banyak yg enak ding