Thursday, August 28, 2008

Marhaban yaa Ramadhan

Selamat menunaikan puasa Ramadhan, mohon maaf lahir dan batin, semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah swt dengan pahala yang berlipat. Amiin.

Wednesday, August 20, 2008

Warung SS (Spesial Sambal), Bandung




Warung yang satu ini memang yang spesial sambalnya, semua bisa dipesan dengan tingkat kepedasan yang berbeda, tergantung selera dan nyali si pembeli. Kami pilih kepedasan sedang saja, sambal trasi segar (1.500) sudah nendang banget pedasnya, demikian juga sambal belut (4.000) yang belutnya dikit banget jadi makin terasa pedasnya. Penasaran, kami bungkus bawa pulang sambal teri (2.000) dan sambal udang (6.000), pas banget dimakan dengan nasi hangat.

Kalau makanan (lauk) yang disediakan sih sebenarnya biasa saja, baronang bakar (10.000) & ayam bakar (10.000) rasa standar, udang goreng tempura (10.000) & cumi goreng crispy (11.000) malah kurang rekomendasi, soalnya gak krispi sama sekali.

Jadi kalau makan disini yang harus dinikmati memang sambalnya, toh apapun lauknya kalau sambalnya mantabs dengan nasi hangat, jadi enak juga lho.

Pesanan tambahan: lalapan (2.000), nasi putih (3.000), es jeruk (6.000), Juice alpukat (7.000), lemon tea (6.000).

Harga sesuai bon saat kami makan di sana (18 Agustus 2008)

Waroeng SS
Jl. Ir H Djuanda 151
Bandung
Telp. 022-70831500

Filateli Cafe, Bandung




Cafe ini berada di dalam FO Stamp di gedung Pos Indonesia, di jl Riau juga. Mungkin karena berada di komplek pos itulah dipakai kata Filateli sebagai nama cafe tersebut. Di sebagian dinding juga dipenuhi dengan koleksi prangko dan sejenisnya.

Sebenarnya gak niat makan di sini, hanya kebetulan pas pingin lihat-lihat isi FO yang belum pernah kita kunjungi ini anak-anak kelaperan. Kebetulan juga pas melintas cafe ini melihat ada menu bebeknya, dimana anak-anak hobby banget makan bebek goreng, ya udah dicoba.

Paket bebek goreng seharga Rp 25.000,- sudah termasuk nasi, bebek, sambal lalapan, lemon tea dan es krim. Ternyata tidak terlalu mengecewakan, bebek cukup empuk dan gurih, meski masih jauh dibanding bebek goreng Solo atau Surabaya. Sayang sambalnya kurang pas buat teman makan bebek goreng.

Filateli Cafe
Jl. Riau (dalam FO Stamp)
Bandung

Nasi Kalong, Bandung




Sementara istri dan anak-anak santai di kamar hotel, saya yang dijemput 2 teman, Andik dan Kokok, berburu makan malam. Penasaran dengan Nasi Kalong yang lagi heboh, kamipun berniat mencobanya. Fenomena di negeri ini, tidak hanya makanan yang benar-benar enak yang harus antri. Warung dengan nama aneh atau makanan dengan nama aneh juga banyak diserbu dan menciptakan antrian panjang.

Nasi Kalong yang buka di jl Riau Bandung, yang penuh sesak dengan FO, juga menjadi bagian dari fenomena tersebut. Warung yang hanya buka malam hari tersebut, dulu katanya jam 21.00 s/d 02.00, tetapi sekarang sudah buka mulai jam 20.00 sampai habis. Mungkin itulah disebut nasi kalong, karena jam bukanya sesuai waktu dimana kalong beredar, dengan kata lain buat orang yang suka ngalong.

Warung ini berlokasi di teras dan halaman kantor yang siang hari digunakan untuk kantor yayasan dan LBH. Ada foto beberapa selibriti, termasuk pak Bondan yang dipasang di dekat area masak. Koki yang cuma seorang itu bisa dilihat sembari antri, kemudian makanan yang sudah selesai dimasak ditaruh di tempat makanan di meja di teras rumah. Pembeli yang mau makan tinggal menggambil nasi dan lauknya terus dihitung oleh kasirnya dan bayar sekalian. Nah pas mau makan tinggal pilih meja kosong yang ditata di halaman tanpa atap dan penerangan yang seadanya. Gimana ya kalau hujan...??

Saat kami datang jam 9 malam, antrian sudah panjang banget, mungkin karena libur 3 hari, banyak pendatang dari luar Bandung yang penasaran nyoba makan di nasi kalong ini. Setelah antri lebih dari setengah jam, akhirnya sampai juga ke meja tempat ambil makanan. Ternyata jam segitu lauknya sudah gak lengkap, saya ambil nasi hitam, sayur buncis bakar, abon, ayam goreng madu, soun goreng, wader goreng, bakwan udang, sambal dan krupuk. Teman-teman saya mengambil menu dengan jumlah relatif sama, total bertiga sekitar Rp 65.000,-

Bagi kami, yang masuk kategori istimewa hanya ayam goreng madu, sayur buncis dan sambalnya. Abon biasa saja, soun goreng lumayan enak. Sedangkan wader goreng dan bakwan udang yang dapat nilai kurang, apalagi bakwan udang dicari-cari hampir gak nemu udangnya.

Sekitar jam 22.30 ternyata sudah habis dan siap-siap tutup, meskipun sebenarnya masih ada pembeli yang baru datang yang akhirnya harus batal makan. Kami termasuk yang paling akhir meninggalkan lokasi dan warungpun benar-benar tutup.

Secara umum sih warung ini layak dicoba, harga juga relatif murah, sayapun mau untuk kembali mencoba menu lain, asalkan antrian gak panjang, kalau harus antri lama mending ke warung lain.

Nasi Kalong
Jl Riau 57
Bandung
Tlp. 0811205855

Soes Doerian




Pas lewat depan counter Soes Doerian di Ciwalk, dalam hati wah makanan baru nih. Coba ah, maka kami beli dus isi 4, untuk nanti dicoba di hotel.

Bayangan saya, isinya hanya krem atau fla dengan essence rasa durian saja. Eh ternyata setelah dicoba,terasa ada bulir atau serat durian asli. Legit deh rasanya.

Layak untuk dicoba, bisa dtemui di counter Ciwalk Bandung dan beberapa tempat lainnya (lupa gak dicatat)

Semalam Gratis di Holiday Inn, Bandung




Bersamaan liburan setelah 17 Agustus, istri ada acara ke Bandung. Saat search hotel di internet, seminggu sebelumnya, kok ternyata Holiday Inn bisa pakai hanya 5000 point reward Priority Club, kebetulan sekali poin tersisa tinggal 5351, padahal biasanya perlu minimal 15000 poin untuk ditukar dengan kamar gratis. Alhamdulillah.

Mungkin karena cuma pakai 5000 poin tidak ada banyak pilihan kamar, hanya tersedia king bed size dan yang smooking. Untungnya pas check-in malah bisa dapat yang twin, jadi lebih lega kalau harus bawa 2 anak-anak. Keterbatasan lainnya, gak dapat breakfast, padahal kalau pakai 15000 poin gratis sama breakfastnya, tapi lumayan masih dapat kupon welcome drink.

Selesai anak-anak berenang sore dan mandi, barulah kupon welcome drink ditukerin, eh ternyata cuman ada satu pilihan, bandrek. Ya sudah, sekalian biar anak-anak coba minum bandrek. Buat teman minum dipesanlah, namanya sih lupa, sejenis sandwich dengan isi potongan daging ayam panggang yang disajikan dengan potato chips. Irfan sih suka sama sandwichnya, tapi Hasna cuma mau potato chips doang.

Tidak banyak yang berubah di Holiday Inn dibanding terakhir kali nginap disini lebih dari 2 tahun yang lalu (gratis pakai poin juga). Hanya restoran Kutilang di lantai 2 tinggal papan namanya saja, sedangkan bekas lokasinya berganti menjadi children playground.