Wednesday, November 19, 2008

RM Alamsari, Kota Deltamas, Cikarang Pusat




Sebagai warga Kota Deltamas, tentu saja kami senang dengan dibukanya RM Alamsari ini pertengahan Oktober 2008 lalu, karena ada pilihan lain tempat makan enak yang masih sangat terbatas di sekitar Kota Deltamas.

Minggu siang, 26 Oktober, di area parkir yang panas dan masih gersang, penuh sesak dengan mobil yang parkir, ternyata ada klub Timor-er yang lagi mengadakan family gathering. Ditambah masih suasana promosi, discount 15%, semua saung penuh terisi saat kami sampai. Rupanya semua pengunjung lebih suka lesehan di saung daripada makan di meja di bangunan utama. Setelah menunggu 10 menit baru dapat saung yang kosong.

Ternyata kami dapat saung yang cukup favorit, karena bagian pinggir saung dibuat sedemikian rupa sehingga bisa buat duduk atau tiduran. Terbukti sebelum kami selesai, sudah ada yang ngantri di saung kami, padahal ada beberapa saung lain yang sudah kosong. Angin yang bertiup juga membuat suasana di dalam saung tidak panas, padahal secara umum daerah di Kota Deltamas tuh panas banget.

Setelah teh tawar hangat datang, ternyata makanan yang dipesan juga datang cukup cepat. Nasi goreng Hongkong pesanan Irfan cukup menarik, dicampur dengan beberapa jenis sayuran yang dipotong kecil-kecil, selain aksesoris standar telor, ayam dan baso, rasanya pun cukup enak, yang jelas Irfan suka banget, sepiring penuhpun habis sendiri.

Gurame goreng jaipong ternyata gurame yang sudah dibelah dan digoreng kering sampai melengkung, seperti gaya penari jaipong, cukup renyah dan gurih, Hasna suka yang begini. Bebek goreng cukup empuk, tapi dari sisi rasa masih biasa-biasa saja, sama-sama di Kota Deltamas lebih baik ke Bebek Raosaji. Apalagi sambalnya kurang mendukung, gurame dapat sambal kecap, bebek dapat sambal trasi & kecap, plus nambah pesan sambal geledek, semuanya biasa saja, tidak ada yang istimewa.

Yang cukup istimewa justru sayurannya, tumis genjer dan karedok, semuanya segar dan enak, pas di lidah, apalagi sudah puluhan tahun gak makan tumis genjer. Satu lagi nasi tutug oncom, bagi saya biasa saja, mungkin memang saya gak tahu yang enak yang kayak apa, secara saya belum bisa suka sama oncom.

Masih banyak menu lain yang layak dicoba, lain kali pasti kembali. Sepertinya perlu coba di malam hari dengan cahaya lampu dan obor yang temaram itu.

RM Alam Sari
Kota Deltamas
Jl. Tol Jakarta-Cikampek KM 37
Cikarang Pusat
Telp 021-32432277, 32432278

RM Prima (Spesial Kepiting), Comal




Sebenarnya ini kunjungan ketiga ke RM ini, tapi baru sempat foto-foto pas balik dari mudik lebaran yang lalu. RM ini terletak tidak jauh dari jalan raya Comal, 300m dari traffic light Blandong ke arah selatan (ada di kiri jalan). Di area yang sama ada pondok lesehan dan pemancingan Keboen Bamboe yang sepertinya satu group dengan RM Prima.

Tempat makan di Prima terbagi 2, di bagian depan dekat pintu masuk dan di bagian dalam yang lebih luas. Nah di bagian dalam banyak terpampang foto-foto orang terkenal (terutama artis) beserta komentar dan tanda-tangannya, terlihat ada juga foto pak Bondan. Di samping luar tempat makan ada arena bermain, sedangkan di bagian belakang ada counter yang berjualan batik. Jadi sembari nunggu pesanan datang, anak-anak bisa bermain dan ibu-ibu belanja batik.

Kali ini kita pesan kepiting prima dan kepiting saos padang, sayurnya ca kangkung udang tauco. Kepiting saos padangnya agak aneh, kok gak seperti saos padang di tempat lain, yang ini ada telornya segala, jangan-jangan salah ya. Kalau kepiting prima-nya memang favorit kami, selain kepiting kremes, jadi kekecewaan dengan kepiting saos padang langsung terbayar oleh kepiting prima itu. Ca kangkung udang tauco, juga kurang segar, kangkungnya terlalu layu. Mungkin kalau kesini emang cocoknya makan kepiting saja, ya kepiting prima.

Untuk mempercepat, sebelum sampai lokasi sebenarnya bisa pesan dulu lewat telpon, jadi pas sampai lokasi tinggal nunggu dihidangkan di atas meja. Bisa juga pesan untuk dibawa pulang, nanti pas sampai tinggal diambil dan bisa langsung ngelanjutin perjalanan.

RM Prima (Spesial Kepiting)
Jl A. Yani 31-33A
Comal
Telp. 0285-79111100
Fax. 0285-577272
Hp. 0816-4885694, 0888-6623455

Pantai Kartini, Rembang




Pantai Kartini terletak di jalur pantura antara Semarang - Surabaya, dekat pertigaan ke arah Blora.

Pintu masuk area pantai dipenuhi oleh para pedagang, gak tahu karena libur lebaran atau memang setiap harinya begitu. Sehingga untuk parkir harus di seberang pintu masuk, menempati area parkir instansi lain.

Sebelum mencapai pantai, selain melalui banyak counter pedagang, terlihat juga arena permainan dan hiburan. Pantainya sendiri cukup luas dan landai dengan pasir yang lembut, sayang sampah berserakan dimana-mana.

Anak-anak sih suka banget main di sini, yang tadinya mau sebentar saja, eh malah berlama-lama main air, padahal gak sempat ganti pakaian renang, males ambil ke mobil, parkirnya jauh.

Makam RA Kartini di Rembang




Makam RA Kartini ini berlokasi di desa Bulu, kec Bulu, kab Rembang berada di jalur jalan antara Blora dan Rembang.

Meskipun papan nama resminya adalah makam pahlawan nasional RA Kartini, ini sebenarnya adalah komplek makam keluarga Djojo Adhiningrat, yaitu bupati Rembang dimana Kartini adalah istri kedua beliau. Kartini diangkat sebagai pahlawan dengan Keputusan Presiden Soekarno, tapi komplek makam Kartini ini diresmikan oleh ibu Tien Soeharto.

Kartini dimakamkam berdampingan dengan Sokarmilah, istri pertama Djojo Adhiningrat, diberi pagar teralis tersendiri. Djojo Adhiningrat dimakamkan di belakang kedua istrinya tersebut, di luar pagar. Kartini wafat setelah melahirkan anaknya, Soesalit. Makam Soesalit, yang sewaktu hidupnya berprofesi tentara dan pernah menjadi panglima Divisi, ada di komplek ini juga, di samping kiri pagar teralis makam ibu dan ibu tirinya.

Saat memasuki komplek makam ini kita disambut oleh seorang juru kunci yang hafal banget sejarah Kartini dan silsilah keluarga Djojo Adiningrat bahkan sampai keturunannya yang saat ini masih hidup. Kita diharuskan mengisi buku tamu di meja juru kunci di dekat pintu masuk, ada kota sumbangan juga yang bisa kita isi seikhlasnya.

Jalan masuk komplek makam ini sedang dalam renovasi, parkiran juga cukup luas, ada mushola juga, pedagang souvenir, dll. Lumayan buat pengenalan sejarah kepada anak-anak.

Sate Blora




Dalam perjalanan balik dari Surabaya lewat Blora, kami mampir di komplek pondok sate Mustika, yang berlokasi di dekat alun-alun Blora di kiri jalan yang menuju ke arah Purwodadi. Di komplek ini banyak penjual sate ayam, sate kambing, tahu lontong, dll. Kebetulan kami masuk ke warung sate ayam "Pak Sungep", namun kami juga pesan sate kambing dan tahu telor dari warung yang ada di sebelahnya.

Waktu kami pesan "sate ayam 20 tusuk pak", bapak penjualnya bilang "nanti dihitung saja yang dimakan pak" dan kemudian di depan kami langsung dihidangkan sekitar 40-50 tusuk sate ayam. Dalam hati sempat bertanya-tanya, kalau yang gak dimakan nantinya disajikan lagi ke pembeli lain kan dibakar lagi biar hangat, begitu seterusnya, apa gak lama-lama gosong ya...? Ternyata siang itu kami habis lebih dari 20 tusuk....

Sate ayam sih enak dan hampir tidak ada lemaknya, tahu telornya pun cukup enak. Kapan-kapan kalau kita lewat sini pasti kita coba lagi. Untuk sate kambingnya sih biasa-biasa saja dan selalu ada lemaknya di setiap tusukannya.

KBS - Kebun Binatang Surabaya




KBS (Kebun Binatang Surabaya) atau bonbin (kebon binatang), gak banyak perubahan koleksi binatang, gak ada peningkatan sarana, bahkan papan petunjuk dan papan nama binatang kondisinya semakin memprihatinkan, sebagian malah sudah menghilang.

Meski begitu, dalam setiap musim liburan sekolah pasti selalu disesaki pengunjung, termasuk libur lebaran tahun ini. Pilihan kami untuk berkunjung setelah selesai sholat Jumat ternyata cukup tepat, karena ternyata pengunjung tidak terlalu banyak.

Yo wis...anak-anak silakan berputar-putar sampai capek deh....

Tuesday, November 18, 2008

Mudik Lebaran 1429H




Ini cerita mudik lebaran 1429H yang lalu. Kali ini total perjalanan gak lebih dari 2000km, hanya 1900-an, mungkin karena gak mampir Solo jadi berkurang rute perjalanannya.

Berangkat dari Deltamas-Cikarang 26 September, abis sholat Ashar, menuju rumah mertua di Majalengka. Perjalanan melalui tol Cipularang, keluar Sadang, melewati Subang, Cikamurang dan Kadipaten relatif lancar. Pas Maghrib, sebelum melewati Cikamurang, mampir ke masjid untuk sekedar buka puasa dan sholat.

Hari-hari di Majalengka hanya diisi dengan berkunjung ke rumah saudara dan family dari istri, tidak ada acara jalan-jalan, maklum masih puasa. Acara makan-makannya ya pas hari lebarannya, kan banyak makanan gratis..hehe.

Perjalanan mudik dilanjut 2 Oktober, lebaran kedua, berangkat habis Subuh dengan tujuan Surabaya, sempat beberapa kali berhenti, 3x di SPBU baik untuk isi bensin maupun pipis, 1x di pusat grosir batik Pekalongan, 2x makan (late breakfast di Warung Asih, Batang dan late lunch di Putri Berlian, Rembang), 1x di toko oleh-oleh beli lunpia Semarang, 1x di masjid dan 1x di posko mudik Indomie, Tuban. Akhirnya sampai rumah orang tua di Surabaya jam 19.30.

Hari-hari di Surabaya juga lebih banyak diisi dengan berkunjung ke rumah saudara selain berkumpul dengan teman kuliah, sedikit diselingi dengan rekreasi ke KBS (kebon binatang surabaya) dan nyebrang pakai ferry ke P. Madura meski cuman sampai Bangkalan, tahun depan mungkin sudah bisa lewat jembatan Suramadu. Akhirnya juga lebaran tahun ini berhasil mencicipi BKT (bebek kayu tangan) yang sudah jualan H+5 lebaran.

Balik dari Surabaya tgl 9 Oktober mengambil rute Bojonegoro - Blora - Rembang - Kudus. Kebetulan sekalian jemput pembantu di Blora, maka tidak lupa mencicipi sate Blora pas makan siang, terus mampir di makam Kartini di Rembang, dilanjut jalan-jalan sebentar di pantai Kartini baru bermalam di Kudus.

Besok paginya setelah beli oleh-oleh jenang Kudus perjalanan dilanjut menuju Majalengka, mampir Semarang beli lunpia dan wingko, makan siang sedikit ditunda agar bisa menikmati aneka kepiting di RM Prima, Comal. Akhirnya sampai rumah mertua di Majalengka sekitar jam 7 malam.

Besok siangnya disambung lagi perjalanan terakhir menuju rumah di Cikarang. Home sweet home.

Secara umum perjalanan mudik lebaran ini tidak menemukan kemacetan yang berarti, mungkin karena perjalanan tidak pernah barengan dengan puncak arus mudik & balik. Alhamdulillah.